Pada pertengahan Januari lalu, wilayah Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan diterjang banjir. Luapan air tersebut merusak ratusan rumah, fasilitas umum, tempat ibadah, hingga menelan korban jiwa. Posko Induk Pemerintah Kabupaten mencatat, lebih dari 150 rumah di berbagai kecamatan dilaporkan hilang dan ratusan lainnya rusak berat.
Bencana alam tersebut telah membuat warga di Hulu Sungai Tengah mengalami kerugian psikis dan materil. GUSDURian Peduli, sayap kemanusiaan Jaringan GUSDURian melakukan aksi solidaritas bagi para korban. Pada awal Februari lalu, GUSDURian Peduli bersama Caritas Keuskupan Banjarmasin melakukan assesment untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir di Hulu Sungai Tengah. Setelah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten dan Aliansi Save Meratus dengan melakukan survei di lapangan, akhirnya diputuskanlah untuk membangun 12 huntara di dua desa, yakni Desa Hantakan dan Desa Waki (Baru).
"Adapun penerima bantuan huntara tersebut adalah mereka yang kehilangan tempat tinggal karena tersapu oleh banjir bandang kemarin," tulis rilis GUSDURian Peduli. "Mereka merupakan warga yang terdaftar oleh pemerintah kabupaten namun belum mendapatkan bantuan huntara, sebab keterbatasan dana pemerintah."
Tepat pada 23 Februari 2021, rombongan GUSDURian Peduli dan Caritas Keuskupan Banjarmasin berangkat ke Desa Hantakan untuk menyalurkanj bahan pembangunan huntara. Sedangkan suplai bahan pembangunan yang kedua dikirim dua minggu kemudian, berbarengan dengan tim GUSDURian Peduli melakukan survei pelaksanaan pembangunan yang telah berjalan.
Setelah pembangunan selesai, acara serah terima huntara dilakukan pada 20 Maret lalu. Prosesi tersebut melibatkan beberapa pihak, seperti perwakilan warga penerima, pemerintah kecamatan, Dinas Perumahan dan Pemukiman dan aparat Desa Hantakan, tim GUSDURian Peduli, dan Caritas Keuskupan Banjarmasin.
"Para penerima bantuan huntara dan pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Gusdurian Peduli dan Caritas Keuskupan Banjarmasin. Bantuan yang disalurkan oleh Gusdurian Peduli dan Caritas Keuskupan Banjarmasin adalah bukti dari kemanusiaan mampu melampaui sekat-sekat primordial, seperti ras, suku, dan agama. Ada banyak kerja-kerja kemanusiaan yang dapat menyatukan kita dalam sebuah gerakan untuk memberikan manfaat besar kepada masyarakat," tutup rilis GUSDURian Peduli.