Gerakan #SalingJaga Rayakan Kebaikan untuk Sampaikan Terima Kasih kepada Para Dermawan

Sejak Maret lalu, GUSDURian Peduli telah bergerak dalam merespons permasalahan Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Salah satu aksi GUSDURian Peduli adalah menginisiasi Gerakan #SalingJaga bersama Gerakan Islam Cinta (GIC) dan kitabisa.com. Gerakan ini bertujuan untuk membantu ekonomi warga yang terdampak dan mengedukasi masyarakat terkait Covid-19.

Sabtu lalu (22/8), Gerakan #SalingJaga mengadakan acara bertajuk “Merayakan Kebaikan: Terima Kasih Para Dermawan” sebagai ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam gerakan tersebut, mulai dari penggalang dana, relawan posko, hingga para donatur. Acara ini dihelat dari jam 19.00 sampai 22.00 WIB.

Dibuka oleh dua MC Taufiq Bilfaqih dan Della Sari Wahyuni, mereka menyampaikan rencana keseluruhan acara yang akan berlangsung. Pertama yaitu pemutaran video-video tentang kegiatan posko #SalingJaga dan profil GUSDURian Peduli, GIC, serta kitabisa.com. Lalu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, pembacaan puisi, laporan Gerakan #SalingJaga, video testimoni penggalang dana, talk show bersama para relawan, stand up comedy, testimoni penggalang dana, testimoni penerima manfaat, dan ditutup dengan talk show bersama narasumber.

Setelah video-video pertama diputar, acara dilanjutkan oleh sambutan-sambutan dari A’ak Abdullah Al-Kudus (Ketua GUSDURian Peduli), Setiyo Iswoyo (Gerakan Islam Cinta), dan Muhammad Alfatih Timur (Pendiri kitabisa.com). Dalam sambutannya, Gus A’ak mengajak semua peserta untuk mendoakan almarhum Glenn Fredly yang merupakan salah satu penggalang dana Gerakan #SalingJaga.

Acara kemudian dilanjutkan pembacaan puisi oleh Nadirsyah Hosen, salah satu penggalang dana, yang berjudul “Cerita Malam Ini”. Gus Nadir juga menyampaikan alasannya terlibat dalam Gerakan #SalingJaga. “Dorongan paling utama adalah rasa bersalah. Rasa bersalah karena saya jauh dari tanah air. Sementara saya membaca berbagai kisah dan berita tentang berbagai problem kawan-kawan. Jadi karena itu saya berseru sekali,” kata Gus Nadir di kediamannya di Melbourne, Australia.

Acara dilanjutkan oleh penyampaian laporan Gerakan #SalingJaga oleh Jay Akhmad, Wakil Koordinator Tim Kerja Nasional (TKN) GUSDURian Peduli. Jay menyampaikan bahwa Gerakan #SalingJaga telah mendirikan banyak posko yang tersebar di seluruh Indonesia. GUSDURian Peduli sendiri memiliki 68 posko, belum ditambah jumlah posko dari GIC sebanyak 33 posko. Seluruh fungsi posko #SalingJaga, baik berupa penyaluran bantuan kemanusiaan maupun edukasi terkait Covid-19, digerakkan oleh lebih dari 900 relawan yang ada di seluruh posko.

Bantuan-bantuan yang telah disalurkan di setiap posko merupakan hasil donasi lebih dari 37.494 donatur di platform kitabisa.com. Melalui sekitar 200 penggalang dana (fundraiser), donasi di Gerakan #SalingJaga telah terkumpul sebanyak 5,8 miliar rupiah untuk dibelikan paket sembako, paket bersih-sehat, dan paket informasi. Sebanyak 4.702 paket bantuan kemanusiaan tersebut disalurkan kepada warga terdampak Corona, terutama para pekerja informal yang kehilangan pendapatan selama pandemi berlangsung. Bantuan tersebut tersebar di 33 kota di Indonesia dan 1 kota di Malaysia.

Setelah laporan selesai disampaikan, acara dilanjutkan oleh video testimoni dari Alma Costa (Katolik Garis Lucu), perwakilan dari Keluarga Garis Lucu dan Ulil Abshar Abdalla, pengampu Ngaji Ihya’. Keduanya adalah penggalang dana Gerakan #SalingJaga. Kemudian langsung disambung oleh testimoni dua relawan posko, yaitu Faiqul Khair dari GUSDURian Peduli dan Silmi Novita dari Gerakan Islam Cinta.

Setelah penyampaian beberapa testimoni, acara diselingi oleh penampilan komedi dari Sakdiyah Ma’ruf, komika perempuan yang aktif mengangkat isu-isu toleransi dan konservatisme agama di Indonesia. Namun dalam penampilannya kali ini, Sakdiyah membawakan materi tentang melambungnya kasus Covid-19 dan kebijakan new normal.

Maman Suherman, Kalis Mardiasih, dan Ernest Prakasa kemudian mengisi talk show penggalang dana setelahnya. Ernest menyampaikan pesan untuk semua orang bahwa Covid-19 adalah sesuatu yang terus diwaspadai. “Kita hanya akan ngerasa kayak nggak ada apa-apa, sampai semuanya sudah terlambat. Itu yang repot. Ya memang capek kita terus berwaspada di tengah situasi yang kesannya tidak apa-apa. Tapi coba pikirin apa yang terjadi pada tenaga kesehatan dan lain-lain,” kata Ernest.

Selanjutnya pemutaran video testimoni dari Prie GS dan Adjie Santosoputro sebagai penggalang dana. Juga testimoni Pak Soleh dan Pak Maki sebagai penerima manfaat Gerakan #SalingJaga.

Sesi terakhir diisi oleh dr. Heri Munajib, Lukman Hakim Saifuddin, Haidar Bagir dan dipandu langsung oleh Inayah Wahid sebagai host. Pada sesi talk show dengan narasumber ini, Alissa Wahid sebagai koordinator Tim Kerja Nasional GUSDURian Peduli sekaligus inisiator Gerakan #SalingJaga terpaksa tidak bisa bergabung karena sedang sakit.

Dokter Heri, anggota Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), mengawali talk show dengan bercerita tentang pengalamannya sebagai tenaga medis yang berada di garis depan menghadapi Covid-19. Ia dan para rekan dokter lainnya tak pernah berhenti mengedukasi masyarakat yang tidak percaya dengan adanya virus menular ini. Sebagai tenaga medis yang sangat riskan terpapar Corona, dokter Heri juga menceritakan pengalamannya ketika dinyatakan positif Covid-19. “Setelah dinyatakan positif, saya berpikir bagaimana cara meningkatkan imun dengan cara menjaga psikologis. Karena di samping berobat, psikologis orang juga harus dijaga,” kata dokter Heri.

Lukman Hakim Saifuddin, mantan menteri agama sekaligus penggalang dana di gerakan ini, menyampaikan bahwa banyak kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang rela menyisihkan uangnya untuk didonasikan melalui gerakan ini. “Gerakan #SalingJaga membuktikan kepada kita bahwa masyarakat masih memiliki rasa berbagi yang luar biasa. Ini sesuatu yang perlu kita apresiasi dan kita syukuri,” ungkapnya.

Sedangkan Haidar Bagir, ketua umum GIC sekaligus inisiator Gerakan #SalingJaga menyampaikan asal-usul terciptanya Gerakan #SalingJaga dan kerja-kerja Gerakan #SalingJaga selama ini. “Bahwa bersama pembagian sembako dan lain sebagainya, harus ada juga gerakan penyadaran. Karena di minggu-minggu pertama itu kesadaran masyarakat kita belum semasif satu-dua bulan kemudian. Sehingga, saat itu kita tekankan bersama bahwa di samping donasi yang harus kita bagikan, juga ada upaya penyadaran kepada masyarakat, terutama level grass root, tentang bahayanya virus Corona dan pentingnya menjalankan protokol kesahatan.”