Yayasan Sinar Mas Serahkan Bantuan Kesehatan kepada GUSDURian Peduli untuk Disalurkan ke Pesantren

Hari ini (3/8), GUSDURian Peduli bersama Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) melakukan serah terima tablet TCM Lianhua dari Yayasan Sinar Mas di Griya GUSDURian, Yogyakarta.

Proses serah terima dihadiri oleh Jay Akhmad (Wakil Ketua Tim Kerja Nasional GUSDURian Peduli Covid-19), Eerste Hevalianda (Paguyuban Sinar Mas Jogja), dr. Barir Cahyono (Ketua Lembaga Kesehatan PWNU DIY), dan perwakilan 15 pondok pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Beberapa pesantren dan lembaga penerima bantuan kesehatan tersebut adalah PP. Krapyak Yayasan Ali Maksum, PP. Al-Munawwir, PP. Nurussalam, PP. An-Nur, PP. Terpadu Al-Mumtaz, PP. Assalafiyah, PP. Daarul Qur’an wal Irsyad, PP. Wahid Hasyim, PP. Anwar Futuhiya, PP. Nurul Ulum, PP. Aji Mahasiswa Al-Muhsin, PP. Sunan Pandanaran, PP. Al-Imdad, PP. Harapan Ar-Risalah, PP. Sunni Darussalam Maron, dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU).

Paket bantuan kesehatan tersebut berisi 10.000 pack tablet TCM Lianhua yang dibagikan kepada 15 pesantren di DIY. Program bantuan ini merupakan kerja sama antara Yayasan Sinar Mas sebagai donatur, GUSDURian Peduli sebagai penyalur bantuan, dan beberapa pesantren sebagai penerima bantuan. Selain DIY, sasaran bantuan juga diberikan untuk provinsi lain yang mempunyai banyak pesantren seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tablet TCM Lianhua adalah suplemen untuk ketahanan tubuh, sekaligus obat bagi penyakit yang disebabkan oleh virus.

Sebagaimana dikatakan oleh dr. Barir dalam sambutannya, sudah sejak beberapa waktu lalu pesantren telah memulai aktivitas belajar-mengajarnya kembali. Dalam praktiknya, lembaga pendidikan tersebut telah menerapkan protokol kesehatan secara masif.

Namun demikian tidak menutup kemungkinan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gejala penyakit yang menyerang para santri. Bantuan tablet TCM Lianhua diharapkan bisa menjadi suplemen sekaligus obat yang siap konsumsi untuk meredakan gejala penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh para santri di pesantren.

Senada dengan dr. Barir, Jay Akhmad juga mengingatkan bahwa Covid-19 merupakan ancaman yang nyata dan telah terbukti. “Setidaknya, dengan obat ini kita telah melakukan ikhtiar (upaya) untuk selalu menjaga kesahatan. Jadi tidak hanya pasrah kalau terkena penyakit,” ungkap Jay.